Naskah Tim Anestesi & Reanimasi

i.underline

Dalam konteks rumah sakit, kejadian kegawatan henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas kepada pasien, tetapi dapat terjadi pada keluarga pasien, bahkan karyawan rumah sakit. Begitu pula komplikasi yang terjadi saat pembiusan di kamar operasi. Kemungkinan terjadinya kedua peristiwa ini, menuntut kesiapan resusitasi yang baik dari tenaga medis yang bertugas. Termasuk dalam kesiapan resusitasi tersebut adalah standar SDM, sarana, serta sistem yang mendukung. Kedua video simulasi ini dibutuhkan dalam memberikan gambaran proses resusitasi untuk kedua peristiwa tersebut.

Sebagai produk diseminasi, kedua video ini diharapkan dapat menunjang Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu Fakultas Kedokteran UGM dan kemanfaatannya dapat dituai oleh tenaga medis di seluruh Indonesia.

Blue Code System dan Early Warning System
Patient Safety dan Manajemen Komplikasi Anestesia

Video akan dibuka dengan pemaparan mengenai pentingnya Code Blue System bagi rumah sakit. Dilanjutkan dengan uraian mengenai kebutuhan standar SDM, sarana dan sistem yang mendukung. Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus juga ditunjang dengan deteksi dini atas kegawatan yang dirujuk, yaitu melalui Early Warning System yang akan dijelaskan berikutnya. Setelahnya, akan masuk ke babak simulasi yang mengikuti alur pasien kritis. Dalam simulasi tersebut akan nampak aspek kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama dalam tim resusitasi yang bekerja. Simulasi akan memanfaatkan Laerdal Sim Man 3 G dan Meti (Appolo) (Wireless realistic mannequin) dan diperankan oleh petugas awam, dokter residen, dan perawat di RSUP Dr Sardjito.

Video akan dibuka dengan pemaparan mengenai pentingnya Patient Safety dalam anestesi. Dilanjutkan dengan uraian mengenai kebutuhan standar SDM, sarana dan sistem yang mendukung. Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus juga ditunjang dengan deteksi dini atas komplikasi anestesi serta usaha-usaha mengurangi resiko perioperatif. Setelahnya, akan masuk ke babak simulasi yang mengikuti alur pasien kritis. Dalam simulasi tersebut akan nampak aspek kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama dalam tim resusitasi yang bekerja. Simulasi akan memanfaatkan Laerdal Sim Man 3 G dan Meti (Appolo) (Wireless realistic mannequin) dan diperankan oleh petugas awam, dokter residen, dan perawat anestesia di RSUP Dr Sardjito. Simulasi juga akan memuat mengenai manajemen paska resusitasi pasien dengan komplikasi anestesia.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.