APRIL 2018 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat dan Bertahannya Dokter di Daerah Rural dan Terpencil
Kurangnya tenaga kesehatan di daerah rural dan terpencil masih menjadi sebuah perhatian yang terus tumbuh di negara berkembang, termasuk indonesia. Diperparah dengan ketidakseimbangan distribusi tenaga kesehatan antara daerah rural dan urban, membuat kualitas buruk pada pelayanan dan mutu kesehatan di daerah yang terdampak menjadi permasalahan yang harus diselesaikan.
Menurut WHO, performa sistem kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas, komposisi distribusi dan retensi dari tenaga kesehatan yang terkualifikasi. Namun, merekrut dan mempertahankan profesional kesehatan di daerah rural dan terpencil sudah menjadi masalah di banyak negara. Penting bagi kita untuk mengidentidikasi dan menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi rekruitmen dan mempertahankan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di daerah rural dan terpencil. Penelitian yang dilakukan di negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru dan Australia telah mengindentifikasi faktor-faktor tersebut, diantaranya adalah pendapatan yang cukup, beban kerja yang sesuai, ketersediaan pengganti (locum provision), akses saran dan rujukan ke spesialis, peluang melanjutkan pendidikan, kesempatan berkarir untuk pasangan dan pendidikan untuk anak.
Namun, apakah hasil dari penelitian tersebut sesuai jika diterapkan di negara berkembang? Artikel ini membahas faktor-faktor mempengaruhi rekruitmen dan bertahannya tenaga kesehatan di daerah rural dan terpencil; dan mengidentifikasi faktor yang dapat dijadikan bahan untuk intervensi untuk menyelesaikan masalah kekurangn tenaga kesehatan.