Arsip:

Publikasi

Inovasi-Inovasi Dalam Program Penurunan Kematian Ibu dan Bayi

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading tag=’h1′ padding=’30’ heading=’Inovasi-Inovasi Dalam Program Penurunan Kematian Ibu dan Bayi’ color=” style=’blockquote modern-quote’ custom_font=” size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ custom_class=”][/av_heading]

[av_one_third first min_height=’av-equal-height-column’ vertical_alignment=’av-align-middle’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’18px,0px,9px,0px’ border=” border_color=’#e1e1e1′ radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top center’ background_repeat=’no-repeat’ animation=”]

[av_image src=’https://web75.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1156/2016/11/buku-ibu-anak.png’ attachment=’1726′ attachment_size=’full’ align=’center’ styling=’no-styling’ hover=” link=” target=” caption=” font_size=” appearance=” overlay_opacity=’0.4′ overlay_color=’#000000′ overlay_text_color=’#ffffff’ animation=’no-animation’][/av_image]

[av_hr class=’invisible’ height=’10’ shadow=’no-shadow’ position=’center’ custom_border=’av-border-thin’ custom_width=’50px’ custom_border_color=” custom_margin_top=’30px’ custom_margin_bottom=’30px’ icon_select=’yes’ custom_icon_color=” icon=’ue808′ font=’entypo-fontello’]

[/av_one_third][av_two_third min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]
Monograf ini merupakan catatan dari berbagai inovasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran UGM selama lebih dari 5 tahun ini. Dorongan unuk melakukan inovasi ini dilakukan pada saat Anuual Scientific Meeting (ASM) FK UGM pada tahun 2009 untuk pertama kalinya.
[/av_textblock]

[av_button label=’TAUTAN TERKAIT’ link=’manually,https://drive.google.com/file/d/0B85Ahc2VdqcdM2FYZ2lUY2lod0E/view’ link_target=’_blank’ size=’large’ position=’left’ icon_select=’yes-right-icon’ icon_hover=’aviaTBicon_hover’ icon=’ue879′ font=’entypo-fontello’ color=’theme-color’ custom_bg=’#444444′ custom_font=’#ffffff’]

[/av_two_third][/av_section]

Pentingnya Memahami Verifikasi dan Validasi Kepesertaan PBI

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading tag=’h1′ padding=’30’ heading=’Pentingnya Memahami Verifikasi dan Validasi Kepesertaan PBI’ color=” style=’blockquote modern-quote’ custom_font=” size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ custom_class=”][/av_heading]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]
[info_post_meta]
[/av_textblock]

[av_one_full first min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]

PBIUndang-undang Nomor 40 tahun 2004 mengamanatkan bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib terlindungi dalam sebuah mekanisme jaminan sosial. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program dari Sistem Jaminan Sosial Nasional yang memberikan perlidungan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh penduduk, agar mampu hidup produktif, sehat, dan sejahtera. Mekanisme jaminan kesehatan nasional adalah dengan melakukan pengumpulan iuran yang bersifat wajib bagi setiap penduduk. Iuran penduduk yang tidak mampu secara ekonomi dibayarkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2015 melalui sebuah mekanisme Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sampai Maret 2016, peserta kategori PBI sebanyak 103.735.804 (63% dari total semua peserta BPJS Kesehatan) yang tersebar di 34 Provinsi, 504 Kabupaten/Kota dan 22.245 Kecamatan di Indonesia. Tentu saja angka tersebut tidak sedikit. Angka yang tidak sedikit tersebut selayaknya harus dilakukan pengawalan yang ketat, mengingat rawan sekali terjadi fraud baik dalam penentuan status PBI maupun alokasinya. Salah satu mekanisme pemerintah dalam memberikan kontrol terhadap regulasi terkait Penerima Bantuan Iuran (PBI) di era BPJS Kesehatan tahun 2016 ini  adalah dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2016 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 76 tahun 2015 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan. Hadirnya Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2016 ini merupakan kerangka acuan bagi pemerintah daerah untuk menyusun regulasi di tingkat daerah sebagai pedoman bagi pelaksana program di daerah untuk melaksanakan peraturan menteri tersebut secara legal. Secara umum, peraturan  menteri ini secara teknis menjelaskan kriteria penerima bantuan iuran, termasuk bagaimana melakukan proses verifikasi, validasi serta perubahan data PBI jaminan kesehatan.

1PERMENSOS NO. 5 TAHUN 2016 1KEPMENSOS NO.170/HUK/2015 PESERTA NON AKTIF SK MENSOS 168/HUK/2015 DAN 169/HUK/2015

[/av_textblock]

[/av_one_full][/av_section]

BPJS Kesehatan Raih WTP Kedua Kalinya

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading heading=’BPJS Kesehatan Raih WTP Kedua Kalinya’ tag=’h1′ style=’blockquote modern-quote’ size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ padding=’30’ color=” custom_font=”][/av_heading]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]
[info_post_meta]
[/av_textblock]

[av_one_full first min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]

WTPBPJS Kesehatan tanpa kita sadari telah berlangsung kurang lebih selama 2 tahun semenjak   berubah yang awalnya PT Askes, dimana berubahan tersebut dimulai dari 1 Januari 2014. BPJS   Kesehatan yang memiliki tujuan agar seluruh penduduk Indonesia dapat mengakses pelayanan   kesehatan tanpa terkecuali telah bekerjasama dengan 19.969 fasilitas kesehatan tingkat   pertama dan 1.847 rumah sakit. Pemanfaatan pun sangat tinggi yakni mencapai 100,62 juta   pada fasilitas kesehatan tingkat pertama serta 39,81 juta RJTL pada rumah sakit dan 6,31 juta   RITL pada rumah sakit. Hal ini tidak dipungkiri bahwa terjadi perputaran dana yang tidak   sedikit di dalam BPJS Kesehatan. Namun audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik   (KAP) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 menyatakan bahwa BPJS Kesehatan   mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sekarang telah diganti dengan   istilah WTM (Wajar Tanpa Modifikasian). 2 tahun berturut-turut BPJS Kesehatan dapat menjaga   amanah dari masyarakat, dimana hal tersebut sesuai dengan prinsip Sistem Jaminan Sosial   Nasional (SJSN) yakni keterbukaan, kehati-hatian, dan akuntabilitas. Untuk itu BPJS Kesehatan   di tahun 2016 ini memiliki 3 fokus utama antara lain, sustainabilitas keuangan, pemantapan   pelayanan, dan optimalisasi revolusi mental. Setidaknya hal tersebut yang dilaporkan dalam   siaran pers yang dapat diakses selengkapnya melalui link berikut.

icon-audioSiaran Pers BPJS Kesehatan

[/av_textblock]

[/av_one_full][/av_section]

Bagaimana Trend Korupsi di Bidang Kesehatan di Indonesia?

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading tag=’h1′ padding=’30’ heading=’Bagaimana Trend Korupsi di Bidang Kesehatan di Indonesia?’ color=” style=’blockquote modern-quote’ custom_font=” size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ custom_class=”][/av_heading]

[av_one_full first min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]

jamkessKorupsi merupakan suatu tindakan yang masih seringkali terjadi di negara ini, dimana dari tindakan tersebut mengakibatkan kerugian dari seseorang hingga negara yang mencakup khalayak banyak. Korupsi dapat dilakukan oleh siapa saja, baik sendiri maupun yang sampai komplek dalam suatu kelompok. Salah satu objek korupsi yang hingga saat ini tidak dapat diberantas sepenuhnya terjadi di bidang kesehatan. Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menegaskan bahwa pengelolaan dana kesehatan yang selalu meningkat setiap tahunnya masih kurang efisien, sehingga menjadi rawan tindak korupsi dan mengakibatkan program kesehatan pemerintah menjadi tidak efektif dan derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih belum menunjukkan performa yang baik.

Pada tahun 2001 hanya terdapat 1 kasus dalam korupsi kesehatan yang ditindak, dimana kasus tersebut semakin tahun semakin meningkat. Peningkatan penindakan kasus korupsi kesehatan terjadi lonjakan yang sangat tinggi antara tahun 2012 ke tahun 2013 yakni dari 14 menjadi 49 kasus, dengan kerugian negara pada tahun 2013 mencapai Rp 336,2 miliar. Terdapat suatu tren dengan pola yang berulang, dimana puncak penindakan terjadi pada setahun sebelum pemilu (2008 dan 2013). ICW menyampaikan bahwa pola tersebut menimbulkan spekulasi yang belum dapat dijawab, apakah dana korupsi kesehatan digunakan untuk dana kampanye dan/ atau apa program kesehatan sudah digunakan menjadi instrumen politik?

Seperti yang diketahui bersama, pembagian dana kesehatan dalam APBN dan APBD meliputi kuratif, promotif dan preventif dengan prosentase terbesar terdapat pada dana kuratif yang salah satunya penggunaannya untuk pembelian alat kesehatan. Namun celakanya dalam dunia kesehatan, kajian ICW menunjukkan bahwa korupsi paling banyak terjadi pada dana alat kesehatan, sedangkan dana promotif dan preventif dikorupsi jauh lebih kecil dibandingkan dana kuratif. Mark up atau penggelembungan harga pengadaan barang dan jasa merupakan modus yang paling umum digunakan pelaku korupsi kesehatan. Lembaga tempat korupsi kakap terjadi di Kementerian Kesehatan. Meski jumlah kasusnya kecil, namun kerugian negara yang ditimbulkannya sangat besar. Adapun beberapa data besaran kerugian dan hasil kajian lainnya dapat disimak pada hasil kajian ICW berikut.

Materi :

icon-abstrackTrend Korupsi Kesehatan oleh Div. Monitoring Pelayanan Publik – ICW

[/av_textblock]

[/av_one_full][/av_section]

Peningkatan aktivitas fagositosis dan produksi nitrit oksida pada makrofag peritone’um tikus Sprague Dawley yang diberi Lactobacillus plantarum Mut7 dan ekstrak serat ubi jalar oleh Lily Arsanti Lestari, STP., MP

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading heading=’Peningkatan aktivitas fagositosis dan produksi nitrit oksida pada makrofag peritone’um tikus Sprague Dawley yang diberi Lactobacillus plantarum Mut7 dan ekstrak serat ubi jalar oleh Lily Arsanti Lestari, STP., MP’ tag=’h1′ style=’blockquote modern-quote’ size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ padding=’30’ color=” custom_font=”][/av_heading]

[av_one_third first min_height=’av-equal-height-column’ vertical_alignment=’av-align-middle’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’18px,0px,9px,0px’ border=” border_color=’#e1e1e1′ radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top center’ background_repeat=’no-repeat’ animation=”]

[av_image src=’https://web75.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1156/2016/11/PENINGKATAN.png’ attachment=’1778′ attachment_size=’full’ align=’center’ styling=’no-styling’ hover=” link=” target=” caption=” font_size=” appearance=” overlay_opacity=’0.4′ overlay_color=’#000000′ overlay_text_color=’#ffffff’ animation=’no-animation’][/av_image]

[av_hr class=’invisible’ height=’10’ shadow=’no-shadow’ position=’center’ custom_border=’av-border-thin’ custom_width=’50px’ custom_border_color=” custom_margin_top=’30px’ custom_margin_bottom=’30px’ icon_select=’yes’ custom_icon_color=” icon=’ue808′ font=’entypo-fontello’]

[/av_one_third][av_two_third min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]
Karya penelitian salah satu dosen prodi gizi klinik ini menyingkap satu dari sekian banyak manfaat ubi jalar terhadap aktivitas fagositosis dan produksi nitrit oksida pada makrofag.
[/av_textblock]

[av_button label=’TAUTAN TERKAIT’ link=’manually,http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=12484′ link_target=’_blank’ size=’large’ position=’left’ icon_select=’yes-right-icon’ icon_hover=’aviaTBicon_hover’ icon=’ue879′ font=’entypo-fontello’ color=’theme-color’ custom_bg=’#444444′ custom_font=’#ffffff’]

[/av_two_third][/av_section]

Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Interaktif Singkat Tentang Skizofrenia Terhadap Pengetahuan Caregiver, Keteraturan Kontrol, Ketaatan Pengobatan dan Kekambuhan pada Penderita Gangguan Psikotik Fase Awal di Jogjakarta oleh Dr. dr. Carla Raymondalexaz Marchira, Sp. KJ

[av_section min_height=” min_height_px=’500px’ padding=’large’ shadow=’no-border-styling’ bottom_border=’no-border-styling’ id=” color=’main_color’ custom_bg=” src=” attachment=” attachment_size=” attach=’scroll’ position=’top left’ repeat=’no-repeat’ video=” video_ratio=’16:9′ overlay_opacity=’0.5′ overlay_color=” overlay_pattern=” overlay_custom_pattern=”]

[av_heading heading=’Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Interaktif Singkat Tentang Skizofrenia Terhadap Pengetahuan Caregiver, Keteraturan Kontrol, Ketaatan Pengobatan dan Kekambuhan pada Penderita Gangguan Psikotik Fase Awal di Jogjakarta oleh Dr. dr. Carla Raymondalexaz Marchira, Sp. KJ’ tag=’h1′ style=’blockquote modern-quote’ size=’30’ subheading_active=” subheading_size=’15’ padding=’30’ color=” custom_font=”][/av_heading]

[av_one_third first min_height=’av-equal-height-column’ vertical_alignment=’av-align-middle’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’18px,0px,9px,0px’ border=” border_color=’#e1e1e1′ radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top center’ background_repeat=’no-repeat’ animation=”]

[av_image src=’https://web75.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1156/2016/11/PENGARUH-INTERVENSI.png’ attachment=’1776′ attachment_size=’full’ align=’center’ styling=’no-styling’ hover=” link=” target=” caption=” font_size=” appearance=” overlay_opacity=’0.4′ overlay_color=’#000000′ overlay_text_color=’#ffffff’ animation=’no-animation’][/av_image]

[av_hr class=’invisible’ height=’10’ shadow=’no-shadow’ position=’center’ custom_border=’av-border-thin’ custom_width=’50px’ custom_border_color=” custom_margin_top=’30px’ custom_margin_bottom=’30px’ icon_select=’yes’ custom_icon_color=” icon=’ue808′ font=’entypo-fontello’]

[/av_one_third][av_two_third min_height=” vertical_alignment=’av-align-top’ space=” margin=’0px’ margin_sync=’true’ padding=’0px’ padding_sync=’true’ border=” border_color=” radius=’0px’ radius_sync=’true’ background_color=” src=” attachment=” attachment_size=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]

[av_textblock size=” font_color=” color=”]
Yogyakarta menempati urutan pertama terbanyak penderita skizofrenia. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk melihat intervensi psikoedukasi terhadap penderita skizofrenia di Yogyakarta.
[/av_textblock]

[av_button label=’TAUTAN TERKAIT’ link=’manually,https://repository.ugm.ac.id/95241/’ link_target=’_blank’ size=’large’ position=’left’ icon_select=’yes-right-icon’ icon_hover=’aviaTBicon_hover’ icon=’ue879′ font=’entypo-fontello’ color=’theme-color’ custom_bg=’#444444′ custom_font=’#ffffff’]

[/av_two_third][/av_section]