Colective Care dalam Penanganan Kasus Henti Jantung pada Kelompok Relawan Driver Ojek Online di Yogyakarta dengan Aplikasi Android SatuJantung
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian tertinggi di dalam komunitas berdasarkan Data Health and Demographic Surveillance System (HDSS) di Kabupaten Sleman. Kematian mendadak pada penyakit kardiovaskuler sebetulnya dapat dicegah jika gejala penyakit ini dikenali sejak awal, dan pertolongan segera dapat diberikan pada saat terjadi henti jantung. Tahun 2018, pengusul telah mengembangkan aplikasi SatuJantung sebagaisistem kewaspadaan diri. Dalam aplikasi tersebut, sudah terdapat analisis risiko individu, fitur tombol darurat yang tersambung dengan sms sehingga keluarga atau kontak yang ditunjuk bisa mengetahui lokasi pasien dan sistem alarm untuk meminta pertolongan. Keberadaan teknologi dan rekomendasi mempercepat pertolongan awal dan akses ke RS yang merupakan kunci dalam pengelolaan penyakit kardiovaskuler.
Merespon kondisi tersebut, telah dikembangkan model pemberdayaan masyarakat yang lebih integratif dan komprehensif dalam pengelolaan pasien henti jantung yang terjadi di masyarakat. Telah dilakukan kegiatan sejak tahun 2020 yang menyasar masyarakat risiko tinggi dan pemuda. Masyarakat risiko tinggi umumnya mudah digugah dengan kebutuhan adanya program deteksi dini penyakit kardiovaskuler. Mereka juga menyadari jika muncul serangan, mereka tidak bisa menolong diri sendiri. Lingkungan sekitarnya diharapkan dapat menolong ketika dibutuhkan. Pemuda diharapkan dapat membawa perubahan dan lebih terbuka terhadap masukan berbasis teknologi dengan pendekatan yang lebih humanis tidak hanya berbasis teknis. Penguatan model pemberdayaan masyarakat ini perlu terus dilakukan mengingat tingginya mobilitas masyarakat, sehingga dimana pun kasus dapat terjadi. Seorang pasien tidak bisa memilih tempat mengalami serangan ketika berada berdekatan dengan keluarganya yang terlatih. Di sisi lain, ada komunitas yang berpotensi menjadi relawan yang diharapkan mampu mengatasi acaknya probabilitas waktu dan tempat ditemukannya kasus henti jantung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dikembangkan program collective care dalam penanganan kasus henti jantung dengan melibatkan driver Ojek Online di Yogyakarta.
Tim Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM & Mitra