Kanal Pengetahuan FKKMK UGM
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • PENGANTAR
    • VISI DAN MISI
    • PENGELOLA
  • PROGRAM
    • KELAS KANAL
    • BIOGRAFI GURU BESAR
  • BERITA TERBARU
  • KANAL PENGETAHUAN
    • KANAL PKMK
    • KANAL DEPARTEMEN KMK
    • KANAL PRODI S3
  • Click to open the search input field Click to open the search input field Search
  • Menu Menu
You are here: Home1 / Publikasi2 / Artikel3 / Inovasi Berbasis Data : Sukses dan Tantangan dalam 3 Model Inovatif Skala...

Inovasi Berbasis Data : Sukses dan Tantangan dalam 3 Model Inovatif Skala Besar

Model layanan kesehatan saat ini semakin gencar untuk mengadopsi sistem teknologi informasi kesehatan dan berusaha untuk menggunakan data yang dihasilkan dari sistem tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

doc: https://pixabay.com/

Informasi kesehatan elektronik (e-health information) belum memberi dampak yang signifikan terhadap layanan kesehatan.  Sebuah studi dilakukan oleh Departemen Kesehatan menggunakan 3 model.  Terlepas dari harapan para ahli bahwa pemanfaatan data akan meningkatkan kualitas layanan dan mengurangi biaya,  kebijakan publik seharusnya fokus membantu provider kesehatan menggunakan data secara efektif untuk bersama-sama menggunakan informasi dan meningkatkan layanan terhadap pasien.

Saat ini Amerika Serikat sedang bereksperimen dengan cara yang berbeda untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan dan mengurangi biaya.   Berbagai model layanan kesehatan mengumpulkan dan menggabungkan data rekam medik pasien, meskipun kemungkinannya kecil untuk mengetahui seberapa efektif sistem kesehatan dan provider kesehatan menggunakan data tersebut.   Commonwealth Fund mendukung para peneliti untuk meneliti 3 model layanan kesehatan untuk mengetahui lebih lanjut.  Para peneliti melakukan survei, analisa kualitatif, dan observasi langsung pada praktek-praktek ACO, CPC, dan EvidenceNOW.

Model yang pertama adalah Accountable Care Organizations (ACOs) yang merupakan jejaring antar dokter dan rumah sakit dimana mengambil risiko finansial untuk merawat sekelompok pasien.  Peneliti menemukan bahwa 97% ACO memiliki sistem data kesehatan elektronik yang paling banyak diadopsi.  Selain itu menggunakan pengukuran data tentang kinerja penyedia dan memberi umpan balik secara langsung kepada dokter.  Tetapi ACO merasa sulit mendapatkan data lengkap kesehatan pasien yang mendapat perawatan di luar ACO.  Kemudian model kedua yang digunakan adalahComprehensive Primary Care (CPC) yang  telah mengadopsi berbagai macam sistem informasi teknologi kesehatan yang baru, menggunakan data kesehatan elektronik dan informasi kesehatan untuk rujukan perawatan, perencanaan perawatan, komunikasi dengan pasien, dan anggota tim perawatan.   Serta model ketiga yang digunakan adalahEvidenceNOW.   Layanan preventif berbasis bukti diaplikasikan pada penyakit kardiovaskular pada layanan kesehatan primer.  Lebih dari separuh layanan kesehatan tersebut menggunakan data kesehatan elektronik untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Namun tidak dipungkiri bahwa terdapat beberapa tantangan dalam menggunakan sistem data elektronik kesehatan, seperti inovasi pasti melibatkan teknologi informasi dan hal tersebut membutuhkan proses, data kesehatan sulit diakses, serta aplikasi sistem tersebut dalam praktek sehari-hari pasti membutuhkan bantuan teknis yang akan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya.

Kesimpulan dari studi ketiga model ini menunjukkan bahwa sistem informasi kesehatan belum tentu dapat memenuhi harapan pengguna.  Untuk meningkatkan penggunaan data, disarankan agar layanan kesehatan dapat mencari bantuan, mendapatkan laporan umpan balik dari penggunaan data tersebut, maupun menggunakan jasa fasilitator untuk memanfaatkan data tersebut.  Selain itu kebijakan publik diharapkan mendukung tujuan tersebut.  (Elisabeth Listyani)

Sumber :

A. Dorr, D. J. Cohen, and J. Adler-Milstein, “Data-Driven Diffusion of Innovations: Successes and Challenges in 3 Large-Scale Innovative Delivery Models,” Health Affairs, Feb. 2018 37(2):257–65.

Jl. Farmako Sekip Utara,
Gd. Pascasarjana Tahir Foundation
LT.4 Sayap Selatan
Yogyakarta 55281 Indonesia
Email: kanalpengetahuan.fkkmk@ugm.ac.id

Post Terbaru

  • Seminar Rabuan – Peran Pemimpin Komunitas dan Agama dalam Penerimaan Vaksinasi di Indonesia: Pembelajaran dari COVID-19 dan Imunisasi Anak
  • Seminar Rabuan – “Titik-titik pengungkit” dari program dan kebijakan yang berhasil dan sustainable: pengalaman dan observasi
  • Farmakologi Mudah & Praktis Eps 4 – Mengenal Obat Anti-inflamasi Non Steroid (AINS)
  • Farmakologi Mudah & Praktis Eps 3 – Pengenalan Beta Bloker
  • Seminar Rabuan – Optimalisasi Rekam Medis Elektronik: Teknologi, Keamanan, dan AI untuk Pengambilan Keputusan Klinis

Arsip

© Copyright 2016 - 2025 Kanal Pengetahuan FK-KMK UGM
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube
  • Link to Youtube
  • Link to Facebook
  • Link to Mail
Link to: ASM – Akuntabilitas Pelayanan Rumah Sakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Link to: ASM – Akuntabilitas Pelayanan Rumah Sakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ASM – Akuntabilitas Pelayanan Rumah Sakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional... Link to: The Equity Initiative Opening Retreat Link to: The Equity Initiative Opening Retreat The Equity Initiative Opening Retreat
Scroll to top Scroll to top Scroll to top
X
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju