Seminar Rabuan – Peran Pemimpin Komunitas dan Agama dalam Penerimaan Vaksinasi di Indonesia: Pembelajaran dari COVID-19 dan Imunisasi Anak

Dalam upaya meningkatkan cakupan dan penerimaan vaksinasi di Indonesia, keterlibatan pemimpin komunitas dan tokoh agama menjadi elemen krusial, khususnya dalam konteks sosial yang kompleks dan beragam. Pandemi COVID-19 telah menjadi momentum penting untuk memahami bagaimana strategi komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dapat diperkuat melalui peran tokoh-tokoh lokal yang dipercaya oleh komunitas.

Seminar ini akan membahas dua studi kualitatif yang menyoroti peran pemimpin agama dan komunitas dalam konteks yang berbeda namun saling berkaitan. Studi pertama oleh Adeline Tinesia berjudul “I became a bridge”: A qualitative study of the role of community and religious leaders in the COVID-19 vaccine rollout in Indonesia”, menggambarkan bagaimana para pemimpin ini menjadi jembatan informasi dan kepercayaan antara otoritas kesehatan dan masyarakat selama masa pandemi.

Studi kedua oleh Retna Siwi Padmawati berjudul “Religious and community leaders’ acceptance of rotavirus vaccine introduction in Yogyakarta, Indonesia: a qualitative study”, menelaah bagaimana perspektif para pemimpin lokal memengaruhi penerimaan terhadap program imunisasi anak, khususnya vaksin rotavirus, di wilayah Yogyakarta.

Kedua studi ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang pendekatan sosial dan budaya dalam promosi kesehatan, dan menjadi refleksi penting dalam perencanaan strategi komunikasi imunisasi di masa depan.

I became a bridge”: A qualitative study of the role of community and religious leaders in the COVID-19 vaccine rollout in Indonesia
Adeline Tinesia, MGH
Research Officer dan PhD Candidate, Sydney School of Public Health, University of Sydney

Religious and community leaders’ acceptance of rotavirus vaccine introduction in Yogyakarta, Indonesia: a qualitative study
Dr. Retna Siwi Padmawati, MA
Dosen dan Peneliti, Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, FK-KMK UGM

Moderator
dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D
Dosen, Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, FK-KMK UGM