[info_post_meta]
The 2nd Indonesia Health Economics Association Congress
“Health Financing and Economics of Nutrition”
Reportase Hari Pertama InaHEA 2015:
Sesi Pembukaan
Jakarta, 7-10 April 2015
Marak dan meriah pertemuan kedua Kongres Ekonomi Kesehatan Indonesia yang tahun ini diselenggarakan di Jakarta. Sejak pagi ballroom hotel sudah dipenuhi oleh peserta dan meja-meja sponsor yang mendukung kegiatan ini. Menurut sumber yang diperoleh, peserta berasal berbagai instansi kesehatan di daerah, intansi pemerintah non kesehatan, universitas, penelitia, badan-badan, organisasi masyarakat baik dalam dan luar negeri.
Isu ekonomi kesehatan ternyata menjadi daya tarik yang besar untuk mendatangkan dan mengumpulkan baik peserta yang berasal dari kesehatan maupun yang bukan kesehatan. apalagi tema yang diangkat oleh InaHEA tahun ini mengenai Health Financing and Economics of Nutrition. Paradigma yang ingin dibawa dalam pertemua ini adalah mengenai sistem pembiayaan kesehatan dan sosial determinan yang mempengaruhi target-target kesehatan dan bagaimana pembiayaannya.
Pengantar mengenai kegiatan ini disampaikan langsung oleh President InaHEA, Hasbullah Thabrany. Pada sesi ini Hasbullah mengantarkan peserta kepada masalah dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjalankan dan menargetkan pencapaian JKN dalam lima tahun ini. Menarik, Hasbullah juga menampilkan data untuk membandingkan keadaan Indonesia saat ini dengan beberapa negara tetangga di kawasan Asia.
Di akhir pengantar, ia kembali menceritakan sejarah adanya asosiasi ekonomi kesehatan Indonesia atau InaHEA ini. InaHEA baru berumur dua tahun dibanding dengan International Health Economic Association (IHEA) yang sudah berdiri lama. Namun, sesungguhnya InaHEA telah memiliki embrionya sejak tahun 80-an. Pada saat itu, ekonomi kesehatan mulai diperhatikan dan memiliki peminatnya.
Pada kongres kedua ini, InaHEA membuat buku proceeding paper-paper baik yang dipresentasikan oral maupun poster. Hal ini sejalan dengan tujuan InaHEA yang konsen untuk memberikan kontribusi bagi pelaksanaan sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia.
Harapannya, melalui kegiatan ini kita dapat saling berdiskusi, membagi pengalaman, dan memberikan inovasi bagi pengembangan dan monitoring mengenai kebijakan dan pelaksanaan pembiayan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan tema kongres tahun ini maka kita juga dapat lebih memperhatikan aspek gizi dan kesehatan.
Berikutnya, sambutan disampaikan oleh James Gilling. James merupakan perwakilan dari Minister of Development and Cooperation Australia DFAT. Singkat sekali sambutan dari James, dalam sambutannya ia menceritakan mengenai dirinya yang menjadi ekonom. Akhirnya sekarang juga mengerti dan mendalami mengenai ekonomi dalam bidang kesehatan, sesuatu yang tidak mudah katanya.
Prof. Nila Moeloek sebagai keynote speaker pada kongres kedua InaHEA ini juga bertugas sebagai pembuka kegiatan ini, mewakili Presiden Republik Indonesia. Kongres ini mendapat apresiasi yang tinggi dari negara karena strategis untuk membahas sistem jaminan dan pembiayaan kesehatan negara kita.
Kebijakan mengenai jaminan kesehatan saat ini sejalan dengan Nawacita 5 dan asas kegotongroyongan negara kita. Pembangunan jangka panjang Indonesia bergeser dari kuratif ke preventif. Dimana paradigma sehat akan kita bangun dalam kesehatan dan pembangunan, pembangunan gedung sehat misalnya.
Paparan oleh Nila manambah fenomena kesehatan yang ada di Indonesia, bagaimana mengenai target jaminan kesehatan, MDGs, kesehatan perempuan, hingga masalah gizi generasi bangsa. Nila menyatakan Indonesia sangat unik dan determinan sosial begitu banyak yang dapat mempengaruhi sistem dan kebijakan kesehatan yang kita bangun.
Di akhir penjelasannya, Nila menekankan kemanfaatan dan kontribusi dari kongres InaHEA ini. Bagaimana kita mampu bersama-sama membuktikan bahwa investasi kesehatan sedini mungkin sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa?. Begitu juga dengan nilai kemitraan, tidak ada istilah untuk mencapai derajat dan pemerataan kesehatan oleh golongan tertentu, tetapi bersama-sama. Hal ini tercermin dari pendekatan team based yang dibangun untuk kesehatan daerah terpencil melalui program Nusantara Sehat.
Unduh Materi :
Reporter: Madelina A