Video Abstract | Effect of Nitrate Administration on Plasma Nitric Oxide Levels in Patients with Peripheral Arterial Disease at Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta

Published: Vol 53, No 4 (2021)

Peripheral artery disease atau PAD adalah penyakit dengan penurunan aliran darah dianggota tubuh yang berhubungan dengan lesi aterosklerotik yang menyebabkan stenosis atau oklusi arteri. Penurunan aliran darah tersebut akan menyebabkan iskemia jaringan yang ditandai dengan gejala seperti nyeri, pucat, pulseless, poikilothermia, parestesia, kelumpuhan dan luka atau borok yang tidak sembuh. Sementara itu, Pada kasus disfungsi endotel, terjadi gangguan pada pembentukan zat yang berfungsi sebagai vasodilator yang disebut Nitrit oksida (NO). yang menyebabkan terjadinya stenosis, aterosklerosis, dan thrombus. Nitrat eksogen yang dimasukkan kedalam tubuh manusia akan diubah menjadi NO pada atau di dekat sel otot pembuluh darah. Nitrat eksogen tersebut kemudian akan memberikan efek yang menyerupai NO fisiologis dalam memperbaiki kerusakan endotel, mengurangi kekakuan arteri, dan mencegah trombus sekaligus meningkatkan aliran darah ke jaringan hipoksia.

Penelitian ini dilakukan dengan uji klinik pre and post prospektif yang melibatkan pasien PAD yang terdaftar di pencatatan vaskular di RSUP Dr. Sardjito. Penelitian ini melibatkan 36 pasien dan hanya 3 pasien drop out karena tidak melanjutkan pemeriksaan. Hasil utama penelitian ini adalah perubahan kadar NO plasma setelah pemberian nitrogliserin oral 2,5 mg satu kali sehari yang dinilai setelah 4 jam pemberian dan setelah 7 hari pemberian. Analisis varian kemudian dilanjutkan dengan Bonferroni post test untuk uji hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa di antara 33 pasien yang mengikuti penelitian hingga selesai, tidak ditemukan efek samping negatif, hanya satu pasien hipotensi pada kunjungan pertama setelah 4 jam pemberian nitrogliserin. Kadar plasma NO. Menunjukkan peningkatan setelah pemberikan nitrogliserin 4 jam dan 7 hari, tetapi tidak bermakna secara statistik.

Selain itu, hasil penelitian menunjukkan efek klinis berupa peningkatan jarak tempuh berjalan selama 6 menit tanpa merasa nyeri atau yang disebut pain free walking distance dan menurunkan Peak Sistolic Velocity